Jumat, 05 Februari 2021

MENGGAMBAR KOMIK DENGAN BERBAGAI TEKNIK (MATERI KELAS 8 SEMESTER GENAP)

 

MENGGAMBAR KOMIK DENGAN BERBAGAI TEKNIK

(MATERI KELAS 8 SEMESTER GENAP)


Komik merupakan salah satu sarana menyampaikan pesan melalui gambar. Di dalam komik, selain gambar terdapat juga dialog. Ada kesatuan utuh antara bahasa gambar dengan bahas kata. Pada komik juga menampilkan tokoh dan karakter.

A.      Konsep Menggambar Komik

Komik merupakan sebuah karya seni yang memuat komposisi antara huruf dan gambar. Komik sering juga disebut dengan cerita bergambar. Komik dibuat dalam dalam berbagai macam ukuran sesuai dengan kebutuhan. Ada komik yang dibuat dengan cerita dalam bentuk buku tetapi ada juga yang dibuat dengan cerita pendek atau hanya selembar kertas saja.

Menggambar komik memerlukan ketelitian dan ketekunan dalam membangun karakter dan tokoh dalam cerita. Seorang komikus juga dituntut terampil dalam penggunaan media dan bahan yang digunakan. Komik sering digambar diatas berbagai macam kertas dengan menggunakan pena hitam atau pensil berwarna. Ciri utama dari komik mempunyai sifat menarik perhatian mata, sehingga berbagai tokoh dan karakter dapat menarik perhatian pembaca.

Komik memiliki fungsi menyampaikan pesan secara singkat dengan menggunakan kata dan gambar. Untuk itu, dalam menggambar komik ada kesatuan utuh antara gambar yang ditampilkan dengan kata yang ditulis. Pada komik, kata hendaknya ditulis sesingkat mungkin tetapi memiliki pesan kuat dan jelas.

 

B.       Ciri Komik

Komik juga memiliki ciri-ciri dan juga karakteristik yang membedakan dengan jenis teks bahasa Indonesia yang lainnya.

1.    Hadir untuk menyapaikan cerita

Berbeda dengan bacaan nonfikdi lainnya, cerita yang disampaikan dalam komik memiliki hubungan yang runtut. Selian itu cerita juga disampaikan secara visual atau hadir lewat gambar dan bahasa. Sehingga komik juga menggabungkan unsur verbal dan non verbal.

2.    Bersifat proposional

Komik mampu menarik pembaca untuk terlibat dalam cerita yang dibawakan. Sehingga secara emosional pembaca ikut merasakan dan berperan dalam cerita komik. Pembaca juga dapat terlibat menjadi peran utama apabila dapat mendalami cerita dalam komik.

3.    Menggunakan Bahasa Percakapan

Teks yang ada dalam komik pada umumnya menyapikan dialog-dialog anatar tokoh dalam cerita. Bahasa yang digunakan dalam penulisan percakapan tersebut menggunakan percakapan sehari-hari yang cenderung tidak formal.

Sehingga komik menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh pembaca tidak menggunakna bahasa yang berbelit-belit dan formal.

4.    Bersifat Kepahlawanan

Pada umunya komik mengangkat cerita yang mengandung unsur kepahlawanan. Hal ini sangat baik karena sebagain besar pembaca komik merupakan anak-anak dan remaja yang membutuhkan cerita kepahlawanan yang dijadikan sebagai contoh dalam bertindak sehari-hari. Sehingga cerita yang disajikan dalam komik dapat membuat pembaca dapat mempunyai sikap kepahlawanan.

5.    Penggambaran watak yang sederhana

Watak tokoh yang ada pada cerita dalam komik digambarkan secara sederhana. Karena minimnya teks yang terdapat dalam komik membuat penggambaran watak dilakukan secara sederhana melalui dialog-dialog antar tokoh dan secara visual dengan menggambarkan tindakan-tindakan tokoh melalui gambar. Sehingga pembaca mudah mengerti karakteristik dari tokoh-tokoh yang disajikan dalam komik.

6.    Terdapat unsur humor

Terkadang cerita dalam komik juga disisipi humor yang biasa beredar dalam masyarakat. Karena menggunakan humor santai sehingga lelucon dalam komik mudah dipahami. Selain itu karena komik merukapan buku fiksi sehingga sah-sah saja menyelipkan humor pada cerita yang biasa beredar dalam masyarakat.

 

C.      Jenis-jenis Komik

Bentuk komik jikalau ditinjau berdasarkan pada penampilan, terbagi atas beberapa macam. Diantaranya;

1.         Komik Strip

Komik strip merupakan komik yang hanya terdapat sedikit gambar saja. Selian gambar yang disajikan sedikit gagasan yang ada dalam komik juga hanya sedikit. Meskipun hanya menggunakan sedikit gambar dan juga tulisan namun sudah menggambarkan suatu gagasan yang utuh.

Komik strip ini banyak dijumpai di surat kabar dan majalah. Karena keterbatasan tempat untuk memuat komik jika dalam surat kabar atau majalah sehingga cerita dan gambar diringkas sedemikian rupa dan hanya menyajikan pokok-pokoknya saja.

2.         Komik Buku

Komik jenis ini merupakan jenis komik yang paling banyak ditemui. Komik buku merupakan komik yang menampilkan cerita secara utuh dalam satu buku. Selian itu biasanya juga terdapat seri-seri dari setipa judul yang menampilkan cerita secara berkelanjutan.

Namun ada juga jenis komik buku yang tidak berkelanjutan atau berseri tergantung penulis apakah akan membuat cerita habis hanya dalam satu buku atau lebih.

3.         Komik dengan genre humor/petualangan

Komik Humor

Komik Petualangan

Komik humor merupakan jenis komik yang menampilkan cerita lucu yang membuat pembaca untuk tertawa. Unsur kelucuan dalam komik humor terdapat dalam teks yang disisipkan atau juga dapat berasal dari gambar-gambar yang dibuat secara lucu.

Berbeda dengan genre komik humor terdapat pula genre petualangan dalam komik. Komik ini bercerita mengenai perjalanan tokoh-tokohnya untuk mencari atau memperjuangkan sesuatu. Terdapat pula aksi-aksi yang menampilkan gambar pertarungan antara kelompok baik dengan kelompok jahat.

4.         Komik biografi dan komik ilmiah

Komik biografi biasanya menampilkan kisah hidup seorang tokoh yang berpengaruh yang ditampilkan dalam bentuk-bentuk gambar yang berututan atau dalam bentuk komik. Meskipun terdapat pula jenis buku biografi yang hanya menampilkan tulisan dari kisah-kisah tokoh inspiratif berbeda dengan itu dalam komik biografi terdapat gambar-gambar pendukung.

Komik ilmiah merupakan komik yang berisi perpaduan antara narasi dan juga gambar. Dalam komik ilmiha lebih ditekankan cerita yang berisi proses penemuan terhadap produk terbaru. Seperti cerita-cerita penemuan bolam lampu, penemuan pesawat telepon dan lain sebagainnya.

 

Adapun jenis komik jika dilihat berdasarkan genre cerita terbagai atas beberapa bentuk. Antara lain;

1.         Komik Edukasi

Seperti jenisnya yaitu komik edukasi, dalam komik jenis ini lebih ditekankan pada tujuan edukasi atau pendidikan dengan tidak mengesampingkan fungsi hiburannya. Karena komik banyak digemari oleh anak-anak dan juga remaja sehingga penulis tidak hanya menampilkan nilai komersialnya saja tetapi juga turut memperhatikan nilai edukasinya.

2.         Komik Promosi

Komik promosi dibuat untuk keperluan promosi atau meperkenalkan suatu produk. Dengan sasarn pembaca merupakan anak-anak komik promosi ini diharapkan dapat memperkenalkan suatu produk dengan membangkitkan imajinasi pembaca melalui narasi yang dibuat menjadi gambar-gambar yang menarik.

3.         Komik Wayang

Komik wayang merupakan komik yang mengangkat cerita pewayangan misalnya kisah Mahabarata atau Ramayana. Selain digunakan sebagai hiburan bagi pembacanya komik wayang ini juga dapat turut andil dalam melestarikan unsur budaya asli nusantara.

4.         Komik silat

Komik silat merupakan komik yang cukup populer karena menggambarkan adegan laga dari tokoh cerita. Komik ini bercerita mengenai pertarungan antar tokohnya seperti komik yang bercerita mengenai samurai, Kungfu dan yang paling populer adalah komik Naruto.

 

Jenis-jenis komik yang dilihat dari fungsi dalam bentuknya yang populer di Indonesia, antara lain;

1.         Komik Kartun/Karikatur

Merupakan salah satu jenis komik yang menggabungkan teks dengan gambar-gambar lucu yang bersifat menyindir. Tujuan dari komik karitarur ini adalah sebagai media untuk mengkritik namun disleingi dnegan humor yang tidak memberikan arti yang jelas sehingga pembaca harus berusaha memahami maksud sebenarnya.

2.         Komik Potongan

Komik potongan ini berisi penggalan-penggalan gambar yang digabungkan menjadi satu bagian yang menyusun sebuah cerita. Komik jenin ini biasanya ditampilkan dalam seri harian bahkan mingguan secara bertahap. Sehingga pembaca harus menanti setiap episodenya.

3.         Komik Online (Komik Web)

Selain media cetak dalam era sekarang juga populer komik dalam media elektronik atau media online. Kelebihan komik jenis ini adalah jangkauan pembacanya yang lebih luas daripada komik jenis cetak. Selain itu biasanya gambarnya juga lebih menarik dengan ciri gambar penuh dengan warna.

 

D.      Syarat Menggambar Komik

Untuk menggambar komik dibutuhkan beberapa syarat antara lain kemampuan dalam menggambar dan menyusun kata – kata. Selain kemampuan tersebut, ada beberapa langkah yang harus dilalui dalam menggambar komik. Langkah – langkah itu antara lain sebagai berikut :

1.    Menentukan Topik dan Tujuan

Sebelum menggambar komik, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan tema. Penentuan tema berdasarkan pesan yang ingin disampaikan. Misalnya, tema tentang kejujuran, persahabatan, lingkungan alam semesta. berdasarkan tema tersebut kemudian pikirkan bentuk visualisasinya dan kata yang digunakan untuk memperkuat gambar visual tersebut. Perhatikan contoh tema atau topic pada gambar komik berikut.

2.    Membuat Kalimat Singkat dan Mudah Diingat

Komik berfungsi mengirim pesan kepada orang yang melihatnya. Untuk itu, pilih kata yang singkat tetapi berkesan disertai gambar pendukungnya agar saat membaca kata maupun kalimat pada komik orang akan senantiasa ingat terhadap pesan yang ingin disampaikan. Untuk itu, buatlah kalimat yang mudah dicerna agar mudah dimengerti pembaca. Dengan kata yang mudah diingat, pesan yang ditulis oleh pembuat komik bisa tersampaikan dengan baik. Buatlah kalimat yang jelas serta menarik perhatian orang untuk melakukan membaca komik tersebut.

3.    Menggunakan Gambar

komik selain menggunakan kata atau kalimat juga disertai dengan gambar. Penggunaan gambar sebagai salah satu penyampai pesan yang paling menarik. Proporsi penggunaan gambar dengan kata atau kalimat disesuaikan dengan kebutuhan cerita yang akan disampaikan. Penggunaan gambar dan kata dapat juga dilakukan dengan memperhatikan tokoh dan karakter yang ingin dibuat. Pada komik sebaiknya dengan menggunakan warna – warna yang mencolok sehingga mengundang perhatian orang untuk membaca narasi komik.

4.    Menggunakan Media yang Tepat

Penggunaan media dalam menggambar komik dapat disesuaikan dengan media yang digunakan. Jika komik tersebut berupa buku dapat merupakan satu kesatuan cerita utuh tetapi dapat pula merupakan kumpulan cerita pendek. Jika komik hanya merupakan cerita pendek dapat menggunakan hanya selembar kertas. Gambar komik tergantung dari panjang atau pendeknya cerita. Saat sekarang ini, penggunaan media dalam menggambar komik sangat beragam. Ada juga komik yang sudah dibuat secara digital.

Menggambar komik dapat dilakukan tidak hanya menggunakan peralatan dan bahan seperti membuat gambar atau lukisan tetapi juga dapat menggunakan alat bantu computer. Menggambar komik dengan menggunakan alat bantu computer memudahkan dalam berekspresi karena jika terjadi kesalahan dapat segera diganti. Hal ini berbeda jika menggambar komik masih menggunakan dengan teknik menggambar ada kesalahan sulit untuk melakukan perbaikan (revisi). Menggambar komik unsur utama yang penting adalah pesan yang ingin disampaikan baru kemudian unsur keindahan.

 

E.       Bahan dan Alat Menggambar Komik

Untuk membuat gambar komik dengan teknik menggambar tanpa alat bantu computer (manual) tetap memerlukan alat dan bahan. Pada prinsipnya kebutuhan membuat komik hampir sama dengan kebutuhan menggambar atau melukis. Sebelum melakukan aktivitas menggambar perlu menyediakan peralatannya. Ada beberapa peralatan yang perlu disediakan diantaranya seperti terdapat di bawah ini :

1.    Kertas Gambar

Menggambar pada dasarnya membutuhkan kertas berwarna netral (putih, abu – abu atau coklat) dan dapat menyerap atau mengikat bahan pewarna. Kertas gambar yang dapat digunakan dengan berbagai alat gambar misalnya kertas padalarang, HVS, Kuarto dan karton.

2.    Pensil Menggambar

Pensil dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :

a.       Pensil dengan tanda “H”

Pensil H memiliki sifat keras dan cocok digunakan untuk membuat garis yang tipis.

Makin besar angkanya, makin keras sifatnya dan makin tipis hasil goresannya.

b.      Pensil dengan tanda “B”

Pensil B memiliki sifat lunak dan cocok digunakan untuk membuat garis tebal atau hitam pekat.

Makin besar angkanya, makin lunak sifatnya dan makin pekat hasil goresannya.

3.    Pensil Warna

Pensil warna memiliki variasi warna yang banyak menghasilkan warna lembut. Peserta didik bisa menggunakan pensil warna untuk mewarnai gambar dengan cara gradasi, yaitu pemberian warna dari arah gelap berlanjut kea rah lebih terang atau sebaliknya.

4.    Penggaris

Banyak ragam dan bentuk penggaris yang digunakan pada proses pembuatan komik sesuai kebutuhan pembuat komik, antara lain penggaris mika, penggaris siku, busur maupun penggaris mistar. Penggaris berfungsi membentuk garis yang dibutuhkan untuk membuat strip – strip kolom pada komik.

 

Rabu, 03 Februari 2021

PAMERAN KARYA SENI RUPA (MATERI KELAS 9 SEMESTER GENAP)

 

PAMERAN KARYA SENI RUPA

(MATERI KELAS 9 SEMESTER GENAP)

 

 

A.      Pengertian, Fungsi dan Tujuan Pameran

1.         Pengertian.

Pameran adalah Kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok untuk mengomunikasikan, memperkenalkan, memperlihatkan dan memajangkan hasil karyanya untuk diamati, dihayati dan diapresiasi orang lain. Didalam proses pelaksanaannya, sebuah pameran umumnya dipimpin atau dikoordinir oleh seorang Kurator yang berperan dalam menentukan arah dan tujuan pameran, memberi penjelasan tentang materi pameran dan mengoleksi karya yang akan dipamerkan.

Berbagai karya seni rupa bisa dipamerkan antara lain :

1.    Pameran Lukisan

2.    Pameran Patung

3.    Pameran Kriya

4.    Pameran Tekstil, dll.

Secara umum, jenis pameran dapat dikelompokkan berdasarkan jenis karya yang dipamerkan, jumlah pesertanya, waktu dan tempat pelaksanaan pameran, yaitu :

a.    Pameran Berdasarkan Jenis Karyanya

1.    Pameran Homogen

Jenis pameran yang hanya memamerkan satu jenis karya saja, misalnya pameran lukisan, pameran patung, pameran kriya, pameran seni grafis dan lain – lain.

2.    Pameran Heterogen

Pameran yang memamerkan berbagai macam jenis karya seni, misalnya pameran seni rupa yang menampilkan lukisan, patung, kriya, batik, grafis dan lain – lain.

b.   Pameran Berdasarkan jumlah pesertanya

1.    Pameran Tunggal

Pameran yang dilaksanakan perorangan, artinya hasil karya yang dipamerkan karya seni satu orang saja.

2.    Pameran Kelompok

Pameran yang diikuti pesertanya lebih dari satu, beberapa / anggota suatu kelompok, misalnya kelompok kelas 9 SMP, Kelompok Mahasiswa, Kelompok Kekerabatan dan kelompok lainnya.

c.    Pameran berdasarkan ruang tempat pelaksanaan

1.    Pameran Didalam Ruangan (Indoor)

Pameran dengan mengambil setting tertutup, misalnya di gedung atau museum. Penyelenggaraan pameran indoor harus memperhatikan penataan, unsur cahaya, sirkulasi pengunjung.

2.    Pameran diluar Ruang (Outdoor)

Penyelenggaraan pameran ini biasanya karya – karya yang tahan terhadap suhu ruang terbuka, misalnya patung batu, walaupun bisa juga pameran lukisan atau keramik.

 

2.         Fungsi Pameran di Sekolah

Fungsi dari kegiatan pameran, antara lain :

a.    Sebagai media penampilan jati diri seorang siswa.

b.   Sebagai sarana peningkatan daya ekspresi bagi seorang siswa.

c.    Sebagai media memperluas cakrawala pengetahuan seni

d.   Sebagai media komunikasi antar siswa dengan apresiator.

e.    Sebagai sarana perangsang kreativitas siswa dalam berkarya seni.

f.     Sebagai wahana pemunculan ide, aliran dan jenis seni rupa baru bagi siswa.

 

3.         Tujuan Pameran Seni Rupa di Sekolah.

a.    Membangkitkan semangat siswa dalam berapresiasi karya seni rupa.

b.   Meningkatkan apresiasi siswa untuk berkarya seni.

c.    Melatih berorganisasi.

d.   Melatih siswa mandiri dan bertanggung jawab terhadap tugas yang diembannya.

e.    Melatih bekerja sama dalam suatu kelompok.

 

B.       Perencanaan Pameran

Dalam suatu kegiatan pameran tidak akan bisa dilaksanakan oleh satu orang sehingga diperlukan adanya sebuah kelompok kerja, dimulai dari merencanakan, mempersiapkan, mengolah, melaksanakan serta mengevaluasi pemeran, untuk selanjutnya disebut sebagai organisasi kepanitiaan pameran.

Kepanitiaan merupakan salah satu badan atau sekumpulan orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam suatu kepanitiaan, bagian yang satu dengan yang lain saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan. Apabila salah satu bagian tidak dapat berfungsi, maka akan mempengaruhi kinerja bagian yang lain.

Berdasarkan uraian di atas, maka kepanitiaan pameran memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mewujudkan tujuan kegiatan, yaitu terlaksananya pameran sesuai dengan rencana. Perencanaannya harus berprinsip organisasi, yaitu adanya yang dapat memimpin dan yang dipimpin serta memiliki sifat gotong – royong yang tinggi.

1.         Kepanitiaan

Secara umum kepanitiaan suatu kegiatan dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu panitia pengarah dan panitia pelaksana

a.    Panitia Pengarah / Steering Committee

Pengarah yaitu panitia yang bertugas memberikan arahan, nasihat dan petunjuk kepada panitia pelaksana dalam menjalankan tugasnya. Dalam hal ini penanggung jawab kegiatan di sekolah biasanya adalah Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Ketua Yayasan atau yang sederajat, sedangkan pembimbing atau Pembina kegiatan adalah guru mata pelajaran yang bersangkutan.

b.   Panitia Pelaksana / Organizing Committee

Pelaksana yaitu panitia yang bertugas melaksanakan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan dan bertanggung jawab atas kegiatan yang telah direncanakan dari awal hingga akhir. Dimulai oleh ketua panitia, sekretaris, bendahara, sampai kepada pelaksana kerja (seksi – seksi) masing – masing bidang sesuai yang dibutuhkan.

 

2.         Tugas Kepanitiaan Pameran

Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing – masing panitia bisa dijabarkan sebagai berikut :

a.    Pelindung / Penanggung Jawab Pameran

Memberikan nasihat saran dan pemecahan masalah di lapangan baik kepada Pembina / pembimbing ataupun langsung kepada panitia pelaksana pameran.

b.   Pembimbing

Membimbing / memberi masukan dan saran kepada panitia.

Bertanggung jawab atas keberhasilan pameran.

c.    Ketua

1.    Mengordinasi kerja seluruh panitia kerja termasuk sekretaris dan bendahara.

2.    Mengetahui dan menandatangani surat – surat dan kesekretariatan.

3.    Bertanggung jawab terhadap keberhasilan pameran.

d.   Sekretaris

1.    Menyusun dan menyiapkan proposal

2.    Menyiapkan surat – surat keluar.

3.    Mengarsipkan surat masuk dan surat keluar

4.    Menyiapkan surat – surat izin.

5.    Menangani urusan kedalam

6.    Menyiapkan surat – surat untuk panitia dan siswa.

e.    Bendahara

1.    Mencatat dan menyimpan uang masuk

2.    Mengeluarkan uang belanja sesuai prosedur

3.    Membuat administrasi keuangan

4.    Membuat laporan keuangan.

f.     Seksi Acara

1.    Mengoordinasi para pendukung acara.

2.    Menyiapkan susunan acara.

3.    Bertanggung jawab terhadap kelancaran acara.

g.    Seksi Publikasi

1.    Menyediakan surat izin pameran.

2.    Membuat poster, katalog, spanduk dan lain – lain.

3.    Menghubungi pihak – pihak terkait yang perlu diundang

4.    Menginformasikan kepada masyarakat luas.

h.   Seksi Konsumsi

1.    Menyusun daftar tamu.

2.    Menyediakan konsumsi pada saat latihan, pelaksanaan sampai evaluasi.

3.    Menyediakan konsumsi untuk tamu undangan.

4.    Bertanggung jawab terhadap urusan konsumsi.

i.     Seksi Dokumentasi

Tugas dan tanggung jawabnya adalah mendokumentasikan semua kegiatan pameran.

 

4.         Menyusun Rencana Kerja (Proposal pameran seni rupa di sekolah)

Rencana kerja adalah rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dari awal hingga akhir dalam kegiatan pameran. Rencana kerja diperlukan dan disusun dengan maksud agar semua kegiatan dan langkah kerja panitia terprogram dengan baik, sehingga tidak ada sesuatu hal yang terlewatkan. Rencana kerja ini tertuang dalam sebuah rumusan yang disebut proposal.

Proposal adalah rencana kerja yang disusun secara sistematis dan terinci untuk suatu kegiatan yang bersifat formal. Proposal adalah suatu usulan kegiatan  perlu dukungan atau persetujuan pihak lain. Proposal adalah suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat dalam bentuk formal dan standar. Proposal ini disusun oleh Ketua Pelaksana, wakil ketua, sekretaris dan juga oleh bendahara pameran, yang disusun berdasarkan pertimbangan, arahan ataupun petunjuk oleh Pembina.

 

5.         Menyusun Jadwal Pameran

Jadwal kerja adalah urutan kegiatan yang berhubungan dengan waktu pelaksanaan dari suatu rencana kegiatan. Jadwal kegiatan dibuat setelah rencana kerja dari setiap seksi terkumpul. Jadwal kerja tersebut disusun oleh sekretaris yang mengacu pada konsep ketua panitia dan hendaknya ditulis dan dipasang di ruang panitia agar mudah diketahui, dipahami dan dilaksanakan oleh seluruh panitia, sesuai dengan tugas masing – masing. Perencanaan yang baik harus mencakup tentang : 

a.    Materi pameran

b.   Kelengkapan pameran

c.    Tempat penyelenggaraan pameran

d.   Publikasi

e.    Waktu penyelenggaraan pameran

f.     Dekorasi

g.    Anggaran kegiatan

h.   Kepanitiaan.

 

C.      Tahapan Penyelenggaraan Pameran Seni Rupa

Hal – hal yang harus dilakukan dalam penyelenggaraan kegiatan pameran seni rupa adalah :

1.         Persiapan Penyelenggaraan Pameran

Persiapan yang harus dilakukan dalam kegiatan pameran seni rupa, antara lain :

a.    Publikasi kegiatan, baik melalui siaran radio, spanduk, selebaran, undangan maupun yang lainnya.

b.   Mengadakan seleksi terhadap karya yang dikumpulkan.  

c.    Menyediakan perlengkapan pameran yang meliputi sketsel, papan panel, meja, label kerja, buku tamu, tanaman hias, sound system dan lain – lain.

d.   Menyiapkan ruang pameran.

e.    Menyusun acara pembukaan dan penutupan.

2.         Tahap Penataan Ruangan

Kegiatan yang harus dikerjakan dalam tahap penataan ruang, antara lain :

a.    Mendekorasi ruang pameran.

b.    Memajang karya seni rupa yang akan dipamerkan pada tempat yang sesuai.

c.    Menempel label karya pada setiap benda seni dengan data yang komplit yang meliputi nama pembuat / pencipta, asal sekolah / kelas, judul karya seni, bahan yang digunakan dan teknik yang digunakan.  

d.   Mengatur alur transportasi pengunjung.

e.    Memasang meja dan kursi penerima tamu / informasi dan tempat untuk meletak buku pesan – kesan.

f.     Memasang lampu sorot di tempat – tempat yang membutuhkan.

3.         Tahap Pelaksanaan

Tahap ini merupakan tahap puncak dari seluruh kegiatan, yang meliputi :

a.    Susunan acara pembukaan.

b.    Pembawa acara / MC

c.    Pengarah acara

d.   Penempatan petugas jaga stan

e.    Buku tamu dan buku pesan – kesan

f.     Penampilan hiburan penyerta

g.    Pengadaan dokumentasi

h.    Upacara penutupan

i.      Kepanitiaan Pameran

 

D.      Evaluasi Pameran

Setelah kegiatan pameran dilaksanakan, tahapan berikutnya adalah mengadakan evaluasi. Evaluasi yang dilaksanakan dapat berupa evaluasi proses maupun evaluasi hasil.

a.         Evaluasi Proses adalah evaluasi dari mulai perencanaan pameran sampai proses kegiatan.  

b.        Evaluasi Hasil adalah hasil yang diperoleh secara keseluruhan dari kegiatan pameran tersebut.

Evaluasi dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui berbagai hambatan yang dihadapi oleh setiap seksi, cara mengatasi persoalan – persoalan yang ada serta mengetahui keadaan keuangan pada kegiatan yang dilaksanakan. Hasil evaluasi tersebut dapat dipergunakan sebagai pedoman untuk pelaksanaa kegiatan serupa pada masa yang akan datang.

Selain memiliki tujuan di atas, evaluasi juga memiliki manfaat, diantaranya adalah :

a.         Memberikan umpan balik bagi panitia maupun pihak lain.

b.        Sebagai tolak ukur atas keberhasilan suatu kegiatan.

Evaluasi dilaksanakan setelah kegiatan pameran dan pergelaran selesai. Pelaksanaan evaluasi sebaiknya tidak terlalu lama dari pelaksanaaan pameran dan pergelaran, bahkan lebih cepat lebih baik.

Namun demikian, hendaknya panitia diberi waktu yang cukup untuk mempersiapkan laporan tentang hal – hal yang telah dikerjakan, yang meliputi :  

a.         Sistem Kerja

Sistem kerja dimulai dari tahap persiapan sampai tahap akhir evaluasi dari seluruh rangkaian kegiatan, yang meliputi cara kerja tiap personal, pengorganisasian kerja, kerja sama antar panitia maupun antar seksi.

b.        Pembiayaan

Berisi tentang laporan pertanggungjawaban bendahara terhadap dana yang masuk serta dana yang dikeluarkan. Dalam hal ini perlu dicermati dana – dana yang dikeluarkan tersebut sesuai dengan rencana anggaran yang telah ditetapkan.

c.         Personalia Kepanitiaan

Berisi informasi tentang masing – masing anggota panitia mengelola pameran dan pergelaran yang menyangkut tanggung jawab, penguasaan dan ketepatan antara bidang tugas dengan keahlian yang dimiliki. Penilaian terhadap figure – figure personalia ini sangat penting pada kesempatan mendatang.

d.        Bentuk Pameran

Pembahasan mengenai bentuk pameran adalah mengevaluasi bentuk pameran yang telah selesai dilaksanakan sudah sesuai dengan maksud, tujuan dan tema yang telah ditetapkan.

e.         Pelaksanaan Pameran

Pembahasan mengenai pelaksanaan pameran ini meliputi jalannya acara, banyak penonton / pengunjung dan banyaknya hasil karya seni yang dipamerkan. Hal tersebut sebagai bahan perbaikan di masa yang akan datang.

f.          Laporan dari masing – masing seksi

Yang tidak kalah penting dari evaluasi pelaksanaan pameran adalah laporan dari masing – masing seksi, yang diwakili oleh coordinator dari masing – masing seksi.

Adapun yang perlu dilaporkan antara lain kedisiplinan dari setiap anggota seksi, tanggung jawabnya terhadap bidang tugas masing – masing, kendala yang ada dalam melaksanakan tugas dan cara mengatasinya. Dari laporan – laporan tersebut dapat digunakan sebagai dasar untuk pelaksanakan kegiatan serupa pada masa mendatang dengan kualitas yang lebih baik.

 

 

MENGGAMBAR KOMIK DENGAN BERBAGAI TEKNIK (MATERI KELAS 8 SEMESTER GENAP)

  MENGGAMBAR KOMIK DENGAN BERBAGAI TEKNIK (MATERI KELAS 8 SEMESTER GENAP) Komik merupakan salah satu sarana menyampaikan pesan melalui...